A. IP Address
IP
Address Adalah sebuah alamat
sebuah host yang terhubung dalam jaringan internet. bisa juga dalam jaringan
Local Area Network (LAN). IP Address ada dua macam yaitu IP versi 4 (IPv4) dan
IP versi 6 (IPv6).
IP versi 4 (IPv4) yang terdiri dari 32-bit dan bisa menampung lebih dari 4.294.967.296 host di seluruh dunia, contoh nya yaitu 172.146.80.100, jika host di seluruh dunia melebihi angka 4.294.967.296 maka dibuatlah IPv6. IP versi 6 (IPv6) yang terdiri dari 128-bit, IP ini 4x dari IPv4, tetapi jumlah host yang bisa ditampung bukan 4x dari 4.294.967.296, melainkan 4.294.967.296 pangkat 4, jadi hasilnya 340.282.366.920.938.463.463.374.607.431.768.211.456. Organisasi yang mengatur alokasi IP address adalah IANA ( Internet Assigned Number Authority ), sehingga IANA lah yang mengatur penetapan parameter protokol internet negara-negara di dunia.
IP versi 4 (IPv4) yang terdiri dari 32-bit dan bisa menampung lebih dari 4.294.967.296 host di seluruh dunia, contoh nya yaitu 172.146.80.100, jika host di seluruh dunia melebihi angka 4.294.967.296 maka dibuatlah IPv6. IP versi 6 (IPv6) yang terdiri dari 128-bit, IP ini 4x dari IPv4, tetapi jumlah host yang bisa ditampung bukan 4x dari 4.294.967.296, melainkan 4.294.967.296 pangkat 4, jadi hasilnya 340.282.366.920.938.463.463.374.607.431.768.211.456. Organisasi yang mengatur alokasi IP address adalah IANA ( Internet Assigned Number Authority ), sehingga IANA lah yang mengatur penetapan parameter protokol internet negara-negara di dunia.
Kelas IP Address KELAS A , pada kelas A
8 bit pertama adalah network Id, dan 24 bit selanjutnya adalah host Id, kelas A
meiliki network Id dari 0 sampai 127. KELAS B , pada kelas B 16 bit
pertama adalah network Id, dan 16 bit selanjutnya adalah host Id, kelas B
memiliki network id dari 128 sampai 191 KELAS C, pada kelas C 24 bit
pertama adalah network Id, dan 8 bit selanjutnya adalah host Id, kelas C
memiliki network id dari 192 sampai 223 KELAS D, IP kelas D digunakan
untuk multicasting, yaitu penggunaan aplikasi secara bersama-sama oleh beberapa
komputer, dan IP yang bisa digunakan adalah 224.0.0.0 – 239.255.255.255 KELAS
E, memiliki range dari 240.0.0.0 – 254.255.255.255, IP ini digunakan untuk
eksperimen yang dipersiapkan untuk penggunaan IP address di masa yang akan
datang.
Tabel
berikut menjelaskan perbandingan karakteristik antara alamat IP versi 4 dan
alamat IP versi 6.
Kriteria
|
||
Panjang alamat
|
32
bit
|
128
bit
|
Jumlah total host
(teoritis)
|
232=±4
miliar host
|
2128
|
Menggunakan kelas alamat
|
Belakangan tidak digunakan lagi,
mengingat telah tidak relevan dengan perkembangan jaringan
Internet yang pesat.
|
Tidak
|
Alamat multicast
|
Kelas D, yaitu 224.0.0.0/4
|
Alamat
multicast IPv6,
yaitu
FF00:/8
|
Alamat broadcast
|
Tidak
ada
|
|
Alamat yang belum
ditentukan
|
0.0.0.0
|
::
|
Alamat loopback
|
127.0.0.1
|
::1
|
Alamat IP publik
|
Alamat IP publik IPv4, yang ditetapkan oleh
otoritas
Internet
(IANA)
|
Alamat
IPv6 unicast
global
|
Alamat IP pribadi
|
Alamat IP pribadi IPv4, yang
ditetapkan oleh otoritas
|
Alamat
IPv6 unicast
site-local (FEC0::/48)
|
Konfigurasi alamat
otomatis
|
Ya
(APIPA)
|
Alamat
IPv6 unicast
link-local (FE80::/64)
|
Representasi
tekstual
|
Dotted decimal format notation
|
Colon hexadecimal
format notation
|
Fungsi Prefiks
|
Subnet mask atau panjang prefiks
|
Panjang
prefiks
|
Resolusi alamat
|
A Resource Record (Single
A)
|
AAAA Resource Record
(Quad A)
|
B. Subnet mask
Subnet
mask adalah istilah teknologi
informasi dalam bahasa Inggris yang mengacu kepada angka biner 32 bit yang
digunakan untuk membedakan network ID dengan host ID, menunjukkan letak suatu
host, apakah berada di jaringan lokal atau jaringan luar.
RFC
950 mendefinisikan penggunaan sebuah subnet mask yang disebut juga sebagai
sebuah address mask sebagai sebuah nilai 32-bit yang digunakan untuk membedakan
network identifier dari host identifier di dalam sebuah alamat IP.
Bit-bit subnet mask yang didefinisikan, adalah sebagai berikut:
·
Semua bit yang
ditujukan agar digunakan oleh network identifier diset ke nilai 1.
·
Semua bit yang
ditujukan agar digunakan oleh host identifier diset ke nilai 0.
Setiap host di dalam sebuah jaringan yang menggunakan TCP/IP
membutuhkan sebuah subnet mask meskipun berada di dalam sebuah jaringan
dengan satu segmen saja. Entah itu subnet mask default (yang digunakan
ketika memakai network identifier berbasis kelas) ataupun subnet mask
yang dikustomisasi (yang digunakan ketika membuat sebuah subnet atau
supernet) harus dikonfigurasikan di dalam setiap node TCP/IP.
Representasi
Subnet Mask
Ada
dua metode yang dapat digunakan untuk merepresentasikan subnet mask,
yakni:
1.
Notasi Desimal
Bertitik
Sebuah
subnet mask biasanya diekspresikan di dalam notasi desimal bertitik (dotted
decimal notation), seperti halnya alamat IP. Setelah semua bit diset
sebagai bagian network identifier dan host identifier, hasil nilai 32-bit tersebut
akan dikonversikan ke notasi desimal bertitik. Perlu dicatat, bahwa meskipun
direpresentasikan sebagai notasi desimal bertitik, subnet mask bukanlah
sebuah alamat IP.
Subnet
mask default dibuat
berdasarkan kelas-kelas alamat IP dan digunakan di dalam jaringan TCP/IP yang
tidak dibagi ke dalam beberapa subnet. Tabel di bawah ini menyebutkan beberapa
subnet mask default dengan menggunakan notasi desimal bertitik. Formatnya
adalah:
<alamat
IP www.xxx.yyy.zzz>,
<subnet mask www.xxx.yyy.zzz>
Kelas alamat
|
Subnet mask (biner)
|
Subnet mask (desimal)
|
Kelas A
|
11111111.00000000.00000000.00000000
|
255.0.0.0
|
Kelas B
|
11111111.11111111.00000000.00000000
|
255.255.0.0
|
Kelas C
|
11111111.11111111.11111111.00000000
|
255.255.255.0
|
Sebagai contoh, alamat 138.96.58.0 merupakan
sebuah network identifier dari kelas B yang telah dibagi ke beberapa subnet
dengan menggunakan bilangan 8-bit. Kedelapan bit tersebut yang digunakan
sebagai host identifier akan digunakan untuk menampilkan network identifier
yang telah dibagi ke dalam subnet. Subnet yang digunakan adalah total 24 bit
sisanya (255.255.255.0) yang dapat digunakan untuk mendefinisikan custom
network identifier. Network identifier yang telah di-subnet-kan tersebut serta
subnet mask yang digunakannya selanjutnya akan ditampilkan dengan menggunakan
notasi sebagai berikut: 138.96.58.0, 255.255.255.0
2.
Notasi
Panjang Prefiks Jaringan
Prefix
adalah petunjuk banyak bit dari sebuah IP Address yang merupakan jumlah porsi
dari Network ID. Notasi network prefix juga dikenal dengan sebutan notasi
Classless Inter-Domain Routing (CIDR). Sementara nilai-nilai bit yang terdapat
di subnet mask didefinisikan oleh RFC 950 sebagai berikut
* Semua bit yang ditujukan agar digunakan oleh
network identifier diset ke nilai 1
* Semua bit yang ditujukan agar digunakan oleh
host identifier diset ke nilai 0
Formatnya adalah sebagai berikut:
<jumlah bit yang digunakan sebagai network
identifier
Kelas alamat
|
Subnet
mask (biner)
|
Subnetmask (desimal)
|
Prefix
Length
|
Kelas A
|
11111111.00000000.00000000.00000000
|
255.0.0.0
|
/8
|
Kelas B
|
11111111.11111111.00000000.00000000
|
255.255.0.0
|
/16
|
Kelas C
|
11111111.11111111.11111111.00000000
|
255.255.255.0
|
/24
|
Sebagai contoh, network identifier kelas B dari 138.96.0.0 yang memiliki subnet mask 255.255.0.0 dapat direpresentasikan di dalam notasi prefix length sebagai 138.96.0.0/16.
Karena semua host yang berada di dalam
jaringan yang sama menggunakan network identifier yang sama, maka semua host
yang berada di dalam jaringan yang sama harus menggunakan network identifier
yang sama yang didefinisikan oleh subnet mask yang sama pula. Sebagai contoh,
notasi 138.23.0.0/16 tidaklah sama dengan notasi 138.23.0.0/24, dan kedua
jaringan tersebut tidak berada di dalam ruang alamat yang sama. Network
identifier 138.23.0.0/16 memiliki range alamat IP yang valid mulai dari
138.23.0.1 hingga 138.23.255.254; sedangkan network identifier 138.23.0.0/24
hanya memiliki range alamat IP yang valid mulai dari 138.23.0.1 hingga
138.23.0.254.
C. Gateway
Gateway
adalah sebuah perangkat yang digunakan untuk
menghubungkan satu jaringan komputer dengan satu atau lebih jaringan komputer
yang menggunakan protokol komunikasi yang berbeda sehingga informasi dari satu
jaringan computer dapat diberikan kepada jaringan komputer lain yang
protokolnya berbeda. Definisi tersebut adalah definisi gateway yang utama.
Seiring
dengan merebaknya internet, definisi gateway seringkali bergeser. Tidak jarang
pula pemula menyamakan "gateway" dengan "router" yang
sebetulnya tidak benar. Kadangkala, kata "gateway" digunakan untuk
mendeskripkan perangkat yang menghubungkan jaringan komputer besar dengan
jaringan komputer besar lainnya. Hal ini muncul karena seringkali perbedaan
protokol komunikasi dalam jaringan komputer hanya terjadi di tingkat jaringan
komputer yang besar.
. D. IP Broadcast
Address ini digunakan untuk mengirim/menerima informasi yang harus diketahui oleh seluruh host yang ada pada suatu network. Seperti diketahui, setiap datagram IP memiliki header alamat tujuan berupa IP Address dari host yang akan dituju oleh datagram tersebut. Dengan adanya alamat ini, maka hanya host tujuan saja yang memproses dataram tersebut,sedangkan host lain akan mengabaikannya. Bagaimana jika suatu host ingin mengirim datagram kepada seluruh host yang ada pada networknya ? Tidak efisien jika ia harus membuat replikasi datagram sebanyak jumlah host tujuan.Pemakaian bandwidth akan meningkat dan beban kerjas host pengirim bertambah, padahal isi datagram-datagram tersebut sama.Oleh karena itu, dibuat konsep broadcast address. Host cukup mengirim ke alamat broadcast, maka seluruh host yang ada pada network akan menerima datagram tersebut. Konsekuensinya, seluruh host pada network yang sama harus memiliki broadcast address yang sama dan address tersebut tidak boleh digunakan sebagai IP address untuk host tertentu.
Jadi, sebenarnya setiap host memiliki 2 address untuk menerima datagram : pertama adalah IP Addressnya yang bersifat unik dan kedua adalah broadcast address pada network tempat host tersebut berada.
Broadcast address diperoleh dengan membuat bit-bit host pada IP Address menjadi 1. Jadi, untuk host dengan IP address 192.168.9.35 atau 192.168.240.2, broadcast addressnya adalah 192.168.255.255 (2 segmen terakhir dari IP Address tersebut dibuat berharga 11111111.11111111, sehingga secara desimal terbaca 255.255). Jenis informasi yang di broadcast biasanya adalah informasi routing.
E. IP Loopback
IP Loopback merupakan IP yang digunakan sebagai router id dalam interface – interface loopback. interface loopback sendiri adalah interface logikal, artinya interface ini secara nyata tidak ada atau virtual.
Sejalan dengan itu, Internet Protocol (IP) menentukan jaringan loopback. Pada IPv4 ini adalah jaringan dengan awalan CIDR 127 / 8 (RFC 3330). Alamat IP yang paling umum digunakan pada perangkat loopback adalah 127.0.0.1 untuk IPv4, meskipun alamat dalam rentang 127.0.0.0 untuk 127.255.255.255 dipetakan untuk itu. IPv6 menunjuk hanya alamat tunggal untuk fungsi ini, 0:0:0:0:0:0:0:1
REFERENSI
"Panduan Lengkap Microsoft Windows Server 2008"
Madcoms.2010. "Panduan Lengkap Microsoft Windows Server 2008". Yogyakarta:Penerbit ANDI
https://sinaukomputerweb.wordpress.com/2017/06/21/first-blog-post/
REFERENSI
"Panduan Lengkap Microsoft Windows Server 2008"
Madcoms.2010. "Panduan Lengkap Microsoft Windows Server 2008". Yogyakarta:Penerbit ANDI
https://sinaukomputerweb.wordpress.com/2017/06/21/first-blog-post/
No comments:
Post a Comment